Mengapa hanya karena masalah sepele kau membentak Bundamu..???Mengapa hanya karena keinginanmu yang tak terpenuhikau mendiamkan Bundamu …???Mengapa saat Bundamu lemah kau tinggalkan ia demi kepentinganmu …???Mengapa kau bentak Bundamu saat ia bertutur halus kepadamu …???Tak ingatkah kau akan belaian cintanya saat kau terlelap tidurketika kau masih belia?Tak ingatkah kau akan tutur halusnyasaat kau berulah dengan kenakalanmu???Tak ingatkah kau akan setiap bulir keringatnyaSaat ia menggendongmu kemanapun ia pergi … Sungguh, bila kau tidak dicintai Bundamu,Kau tidak akan menjadi manusia saat ini!Mungkin kau sudah menjadi janin-janin malangyang mati diaborsi!Mungkin kau tidak akan ada di sini saat ini!Lalu mengapa kau tak mau tundukbersimpuh di hadapan Bundamu???Apakah benar kau mencintai Bundamu???
Renungkanlah satu hari, di hari itu,kau pulang dari peraduan nasibmu…sampai di halaman rumah,kau jumpai kerumunan tetangga berwajah sendu …berkumpul di ruang tamumu…kau masuk ke dalam penuh dengan tanda tanya,ada apa ini? Di ruangan itu,kau melihat sebuah dipan dibentangkan,di atasnya terbujur sesosok tubuh manusia,ia terbungkus kain putih bersih di sekujur tubuhnya,tertutup rapat …Kau melangkahkan kakimu dengan gemetar,mendekat dan terus mendekat …Tak ada yang berkata-kata…semua hening tanpa suara…Kau arahkan pandanganmu kewajah sosok mayat itu,sambil kedua tanganmu menyingkapikatan kain kafan di wajahnya…Ketika kafan terbuka,ketika wajah keriput itu terlihat …kini kau tahu… ? itulah wajah yang tersenyum tulussaat kau lahir dengan tangisanmu,itulah wajah yang cemberutsaat kau berulah dengan kenakalanmu,itulah wajah yang mencium dahimusaat pertama kau beranjak sekolah,itulah wajah yang tertawa gembirasaat melihatmu melangkahkan kaki-kaki kecilmu…itulah wajah yang pernah menangis karena bentakanmu…itulah wajah yang basah dengan air mata untuk mendoakan kebaikan bagimu …itulah wajah yang tak kau pedulikan saat sakit dideritanya… ya, ITULAH WAJAH BUNDAMU …Kini dia tak lagi bisa memelukmu,tangannya kaku…Kini tak lagi ia bisa menggendongmu,kaki-kaki tuanya pun kaku …Kini dia tak bisa lagi menciummu,dia tak bisa lagi menghardikmu,dia tak bisa lagi mengomelimu,di tak bisa lagi cerewet padamu …Puaskah engkau kini???!!!
Tak bisa lagi kau mencium telapak kakinya …tak ada lagi untaian doa mustajab yang bisa kau pinta …tak ada lagi senyum gembira saat kau pulang ke rumah itu …Kini kau campakkan jasad Bundamu di liang itu sendiri…Kini kau timbun jasad rahim yang mengandungmu …Kau tumpahkan tanah-demi-tanah menimbun jasad lelah Bundamu …Kau pendam jasad Bunda yang dulu menimang-nimangmu …
Tak ada lagi tangan seorang Bunda untuk kau cium,tak ada lagi doa Bunda yang bisa kau pinta …Tak ada… tak ada… tak ada. . .Kenapa kau tak ingin mendo’akan ibumu… ibumu… ibumu dan ayahmu…? Dikutip dari : Ummatipress.comImron Rosadi
Ikuti Blog Via Email
Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini.